Dampak Berbohong Demi Kebaikan (White Lies)

“Kalau makannya tidak dihabiskan nanti rezekinya dipatok ayam”

“Ayo tidur, nanti ada hantu loh!”

____________________________

Familiar dengan pernyataan di atas? 

Ya, pasti Anda pernah mendengar kalimat tersebut diucapkan oleh Ibu Anda dahulu dan mungkin juga kebiasaan ini masih dilakukan pada anak-anak. 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa orang tua menganggap kebohongan yang mereka buat bertujuan untuk mengubah perilaku anak. Atau, dengan alasan lain seperti demi kebaikan anak dan agar anak tidak sedih. Kebohongan demi kebohongan ini sering disebut dengan “white lies”. 

Apakah White Lies Diperbolehkan?

Menurut Dr. Nurul Hartini, S.Psi., M.Kes, salah satu dosen Psikologi UNAIR, dilansir dari Unair News — meski berbohong dengan niat baik, orang tua perlu mempertimbangkan pengaruhnya terhadap perkembangan mental anak. Berbohong kepada anak dapat menyebabkan penalaran anak menjadi kurang berkembang dan membuat anak bingung. 

Dengan kata lain, berbohong sebenarnya tidak dibenarkan meski bertujuan untuk menyenangkan anak. Alih-alih mengambil jalan pintas dengan berbohong, orang tua diharapkan bisa menjelaskan situasi yang sedang terjadi dengan jujur menggunakan bahasa sederhana dan tidak menyakiti anak. 

Komunikasi secara terbuka dengan anak menjadi kunci dalam membangun hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak. Meski tak mudah, orang tua perlu membiasakan anak tetap berkata jujur. Sebab, orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak yang segala bentuk perilakunya akan ditiru. Tentu, Anda tidak ingin anak sering berbohong saat dewasa kelak bukan?

Bagaimana Dampak Negatif White Lies?

Sebuah penelitian dipimpin oleh Nanyang Technological University, Singapura (NTU Singapura) dan melibatkan 379 orang dewasa muda Singapura. Pada penelitian tersebut, ke 379 orang dewasa ini mendapatkan beberapa pertanyaan :

  • Apakah orang tua mereka berbohong kepada mereka ketika mereka masih kecil?
  • Seberapa banyak mereka berbohong kepada orang tua mereka sekarang?
  • Seberapa baik mereka menyesuaikan diri dengan tantangan di masa dewasa saat ini?

Hasilnya, ketika orang tua memberi tahu pada anak-anak bahwa “kejujuran adalah kebijakan terbaik” namun pada praktiknya orang tua juga melakukan kebohongan — perilaku ini sering kali mengirimkan pesan yang saling bertentangan kepada anak-anak.

Oleh karena itu, ketidakjujuran orang tua pada akhirnya dapat mengikis kepercayaan dan mendorong anak-anak berbohong  saat mereka beranjak dewasa.

dampak white lies (berbohong demi kebaikan) pada anak

Penelitian lain juga dilakukan oleh Universitas Toronto Kanada, Universitas California Amerika Serikat, San Diego, dan Universitas Normal Zhejiang China, diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology terkait dampak white lies pada anak.

Menurut penelitian tersebut, “Mengasuh anak dengan berbohong” dapat menempatkan anak pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan tantangan psikologis dan sosial, kesulitan penyesuaian, dan bahkan mungkin menjadi agresif atau pelanggar aturan yang mengganggu. Sebab, saat seorang anak mengetahui kebenaran, tapi orang tua membantahnya — maka anak tersebut akhirnya meragukan dirinya sendiri.

Anak-anak sebenarnya susah mampu belajar untuk mempercayai perasaan benar dan salah di dalam diri mereka sejak usia muda jika orang tua mereka mendorongnya. Ini mengajarkan kepada anak bahwa dia adalah sumber informasi yang dapat diandalkan. Namun, ketika seorang anak diberitahu bahwa kebenaran mereka adalah sebuah kebohongan, keraguan diri mereka menggeneralisasi ke titik dimana mereka tidak mempercayai dunia luar.

Adakah Cara Lain Selain White Lies?

Seperti yang telah banyak diungkapkan oleh para ahli bahwa orang tua perlu mencoba alternatif selain berbohong. Misalnya saja dengan mengakui perasaan anak, mengkomunikasikan harapan, menawarkan pilihan dan menyelesaikan masalah bersama sehingga anak tahu apa yang diharapkan.

Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan kekecewaan pada anak. Sebab, semakin beranjak dewasa akan ada banyak tantangan kehidupan yang mungkin membuat mereka kecewa. Saat itu tiba, jika anak selalu dilindungi dengan berbagai kabar baik, maka hal yang ditakutkan adalah anak tidak bisa menerima kekecewaan saat dewasa kelak. 

Nah, ingin belajar lebih mendalam terkait dampak white lies pada anak? Baca kembali modul kelas online berikut. Klik poster untuk  belajar lebih mendalam.

Baca Juga:

  1.  Ketika Orang Tua Sering Berbohong pada Anak
  2.  6 Perilaku Anak yang Tak Boleh Dimaklumi
Bagaimana Menurut Anda?
+1
9
+1
1
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket