Jangan Lakukan Ini Saat Menyapih

Para Ibu pasti sepakat bahwa proses menyapih anak adalah proses yang sangat sulit. Dari sisi Ibu, kita seringkali merasa tidak tega melihat anak menangis karena meminta ASI. Sementara dari sisi anak, proses menyapih sangat menakutkan karena anak menganggap tidak bisa lagi selalu dekat dengan ibunya. Lebih lagi, jika sebelumnya anak selalu bergantung pada ASI. Sangat wajar jika mereka menolak untuk disapih.

Ketika anak sudah masuk usia 2 tahun, sebaiknya anak harus segera disapih. Mengapa? Karena anak harus masuk ke tahap perkembangan berikutnya, yaitu untuk proses belajar mandiri. Langkah pertama untuk bisa mandiri sebagai seorang anak adalah dengan berhenti menyusu langsung pada ibunya.

Proses menyapih ini memang butuh proses yang panjang. Ada tahapan-tahapan menyapih yang harus Ibu perhatikan. Mungkin, Ibu pun harus mencoba hingga berkali-kali sampai anak benar-benar terlepas dari ASI.

Meski terasa sangat susah, Anda tetap harus melewati proses ini dengan cara yang benar. Jangan mengancam atau menakut-nakuti anak yang ingin menyusu. Meski cara yang salah ini terlihat efektif, tetapi efeknya justru negatif untuk anak.

Untuk itu, saat sedang menyapih, usahakan jangan melakukan hal-hal berikut ini.

1. Membuat Seolah-Olah Puting sedang Terluka

Cara ini adalah yang paling sering dilakukan oleh orangtua. Mereka membuat seolah-olah puting sedang terluka dengan mengoleskan obat merah, jamu-jamuan, atau bahkan memplester puting. Cara ini jelas tidak baik.

Anak akan merasa trauma karena ditolak oleh Ibu. Efek jangka panjangnya akan berdampak pada psikologis anak. Trauma tersebut akan tersimpan dalam alam bawah si kecil. Oleh karena itu, menyapihlah dengan cinta, bukan dengan hal-hal yang meninggalkan trauma.

2. Memberikan ASI saat Anak Menangis

Siapa sih orangtua yang tega melihat buah hatinya menangis? Melihat mereka menangis, hati kita tentu terasa sakit juga ya, Parents. Meski begitu, jangan langsung memberikan ASI ketika anak menangis. Hal ini akan menjadi kebiasaan dan hal buruk bagi anak. Mereka akan terus-menerus tantrum.

Anak-anak mudah sekali terdistraksi. Untuk itu, alihkan perhatian anak ketika mereka menangis. Ajak mereka melihat atau melakukan hal-hal yang disenanginya. Ini tidak selalu berhasil di percobaan pertama, ya Bu. Tetapi berusahalah untuk mencari tahu hal-hal apa yang akan membuat anak tertarik.

jangan lakukan ini saat menyapih

3. Memaksa Anak untuk Makan

Sebagai orangtua, kita sering kali merasa khawatir saat anak tak juga mau makan. Terutama ketika anak sedang dalam masa penyapihan. Anda tentu khawatir kalau anak kekurangan nutrisi dan menghambat perkembangannya.

Meski begitu, jangan selalu memaksa anak untuk makan makanan padat. Percayalah bahwa anak juga tahu kapan ia harus makan. Saat anak merasa lapar, mereka pasti akan meminta makanan kepada Anda. Memaksa anak untuk makan hanya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dan stres.

4. Menitipkan Anak secara Tiba-Tiba

Dalam benak Anda, Anda mungkin berpikir bahwa ada baiknya menitipkan anak ke kakek-nenek supaya anak terlepas dari kebiasaan meminta ASI. Dengan alasan tersebut, Anda tiba-tiba menitipkan anak ke kakek-nenek selama beberapa waktu. Apakah hal ini baik? Tentu saja tidak.

Anak-anak pada dasarnya punya cara tersendiri untuk beradaptasi pada hal baru, termasuk berhenti menyusu. Menitipkan anak ke keluarga terdekat justru akan membuat anak merasa kesulitan. Mereka harus beradaptasi secara cepat untuk dua hal sekaligus, yaitu berada di tempat baru dan kehilangan ASI.

5. Menyapih Terlalu Dini

Menyapih terlalu dini akan berdampak buruk bagi anak. Usia ideal anak untuk lepas dari ASI adalah 2 tahun. Kurang dari itu, anak-anak bisa rewel, mudah berubah suasana hatinya, tantrum, dan lain sebagainya.

Nah, di atas adalah beberapa hal yang tidak disarankan untuk dilakukan saat proses menyapih. Pahami juga bagaimana menyapih anak bersama ahlinya. 

Mwski tidak mudah, tetapi usahakan lakukan dengan niat baik dan cinta ya, Bu. Selamat berjuang! 

Baca Juga:
  1. Langkah Persiapan Menyapih
  2. Anak juga Perlu Gagal supaya Belajar
  3. Panas Dalam, Penyakit atau Bukan Penyakit?
Bagaimana Menurut Anda?
+1
26
+1
20
+1
1
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket