Jangan Memaksakan Diri Memberikan ASI Jika Tak Mampu

03 Juli 2018

Setiap orangtua tentu sepakat bahwa ASI eksklusif untuk bayi adalah yang terbaik. Akan tetapi, saat sebagian besar ibu bisa memberikan ASI dengan mudah dan langsung kepada buah hatinya, beberapa yang lain tidak mendapatkan kesempatan yang sama.

Beberapa ibu yang kurang beruntung harus berjuang ekstra untuk memberikan ASI eksklusif pada buah hatinya. Tekanan dari keluarga dan orang-orang sekitar untuk bisa memberikan ASI eksklusif jelas membuat Ibu semakin stress dan kesulitan.

Bagi ibu yang memang belum atau tak mampu memproduksi ASI, memaksakan diri untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang baru lahir bukanlah hal yang benar. Bagaimanapun, bayi yang baru lahir membutuhkan nutrisi agar tidak kelaparan dan dehidrasi. Jika nutrisi tersebut tidak terpenuhi, bayi bisa kelaparan dan yang paling parah adalah bisa memicu kerusakan otak.

Menurut Fed is Best, bayi baru lahir yang kekurangan nutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit kuning, kadar glukosa yang rendah, dehidrasi, hingga cedera otak. Hal ini pernah dialami sendiri oleh co-founder Fed is Best, Dr. Christie del Castillo Hegyi, dalam surat terbuka yang dia tulis.

Setelah 4 hari Dr Christina berusaha menyusui bayinya, ternyata ASInya tidak keluar meski si bayi terlihat sudah menyusu dengan baik. Ketika dibawa ke rumah sakit, bayi Christie dinyatakan mempunyai glukosa rendah, dehidrasi, serta penyakit kuning akut. Namun, Christie yang juga seorang dokter akhirnya tahu bahwa bayinya juga mengalami cedera otak karena dehidrasi parah.

Saat ini, bayi Christie yang sudah beranjak dewasa didiagnosis mengalami ADHD, spektrum autisme, IQ rendah, kelainan proses indra, dan juga keterlambatan sistem motorik.

Hal yang terjadi pada Dr Christie ini sering kali terjadi di masyarakat. Beberapa penelitian menemukan bahwa dari sekitar 280.000 ibu yang berniat memberikan ASI eksklusif, 22% di antaranya mengalami onset laktasi yang terlambat.

Oleh karena itu, sebaiknya para Ibu tidak perlu terlalu memaksakan diri memberikan ASI eksklusif pada anaknya jika memang belum atau tidak mampu. Dorongan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi memang baik. Akan tetapi, yang kerap kali dilupakan adalah bahwa yang paling utama bagi bayi adalah mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Fed is Best memberikan saran untuk selalu melakukan pemantauan asupan ASI pada bayi baru lahir yang dilakukan secara eksklusif. Hal ini untuk memastikan apakah bayi benar-benar sudah bisa menyusu dengan baik atau belum.

Apabila ibu benar-benar tidak bisa menyusui, tetapi masih menginginkan bayi mendapat ASI eksklusif, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut.

1. Mencari Donor ASI

Donor ASI sekarang ini sudah menjadi hal yang sangat umum dilakukan. Bahkan, public figur seperti Cynthia Lamusu juga menerima seorang donor ASI untuk anaknya. Satu hal yang harus diperhatikan ketika mencari pendonor ASI adalah si pendonor memiliki rekam medis yang sehat. Sebelumnya, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter laktasi tentang persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh pendonor.

2. Tetap Dekat dengan Bayi

Meskipun tidak bisa memberikan ASI eksklusif untuk bayi, Anda masih bisa tetap dekat dengan si kecil. Caranya adalah dengan berusaha tetap dekat dengannya. Asal Anda tahu, jarak pandang bayi yang masih berumur beberapa hari sangatlah terbatas, yaitu hanya dari dada sampai wajah ibu.

Meski tidak bisa menyusui sendiri, tetaplah dekat dengan si kecil. Buat bayi Anda merasa nyaman dengan sering-sering menggendongnya.

3. Berhenti Menyalahkan Diri Sendiri

Menjadi ibu yang tidak bisa menyusui bayinya sendiri bisa jadi sangat tertekan. Ada rasa bersalah, penyesalan, dan banyak hal lain yang seolah membuat kita semakin terpuruk. Belum lagi perkataan orang yang seolah-olah menghakimi.

Dari banyaknya tekanan yang Anda, berhentilah menyalahkan diri sendiri. Tidak perlu terpuruk dengan keadaan yang ada. Carilah dukungan dari keluarga dan orang terdekat untuk memberikan yang terbaik pada si kecil.

Artikel Penting:

  1. Resign setelah Melahirkan?
  2. Apakah Satu Anak Saja Cukup?
  3. Perjuangan Ibu setelah 48 Jam Melahirkan
Bagaimana Menurut Anda?
+1
2
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket