Kesehatan Mental Tidak Lagi Tabu Bagi Gen Z, Mengapa ?

Sadarkah Anda, bahwa generasi sekarang lebih terbuka tentang kesehatan mental mereka ?

Terapi kesehatan mental, kesadaran tentang tanda-tanda penyakit mental dan konsultasi dengan psikolog tidak lagi membawa stigma negatif bagi Gen Z. 

Gen Z lebih terbuka tentang kesehatan mental mereka. Menjadi lebih sadar dan menerima masalah kesehatan mental secara umum akan mengarah pada diskusi yang lebih terbuka tentang masalah psikologis dan cara mengelola stres.

Apa alasan Gen Z lebih terbuka tentang kesehatan mental mereka? Ini tak terlepas dari generasi sebelumnya yang telah membuka jalan bagi keterbukaan Gen Z .

Ketika orang-orang ini di Internet berbicara isu-isu kesehatan mental, itu menghubungkan Gen Z dengan cerita orang lain, tidak hanya orang-orang biasa, namun juga selebritas dan influencer.  

Semua faktor ini mungkin memudahkan Gen Z untuk berbicara secara terbuka tentang isu-isu kesehatan mental dibandingkan dengan generasi sebelumnya seperti Millenials dan Gen X (generasi orang tua mereka).

Generasi ini tidak ingin tertahan oleh masalah kesehatan mental. Sebaliknya, memiliki kesadaran lebih tentang bagaimana merawat kesehatan mentalnya sendiri.

Semua ini menimbulkan pertanyaan: 

“Mengapa stigma negatif tentang kesehatan mental untuk generasi ini berkurang?”

Perawatan Kesehatan Mental Adalah Hal Normal 

Gen Z tumbuh di dunia dimana mencari terapi masalah psikologis itu normal dan dianggap wajar. 

Meminta pertolongan untuk kesehatan mental dipandang sebagai kekuatan dan bukan kelemahan, ini seperti pergi ke dokter untuk mengobati sakit punggung atau masalah syaraf.

Kekuatan Media Sosial 

Media sosial telah membantu menormalkan masalah kesehatan mental dan mengurangi stigma di antara generasi Z. Ada dukungan sosial melalui sosial media dan jejaring online lainnya.  

Hal ini tidak dimiliki oleh generasi sebelumnya.

Gen Z tumbuh di zaman di mana akses mendapatkan bantuan untuk perawatan kesehatan mental jauh lebih mudah. Konsultasi dan bantuan profesional tersedia secara online hampir 24 jam. 

Ini tidak dialami oleh generasi Baby Boomers, yang tidak melihat Internet muncul sampai mereka berusia 40-an dan 50-an. Gen X tidak secara teratur mengakses Internet sampai usia akhir 20-an. Dan tidak semua generasi Milenial tumbuh dengan Internet.

Sebaliknya, Gen Z tumbuh dengan kesadaran penuh dalam hal kesehatan mental. Alih-alih disembunyikan, kesehatan mental dibahas dengan cara yang sama seperti orang berbicara tentang menyikat gigi yang benar atau mencuci rambut. 

Media sosial dan Internet merupakan kekuatan utama yang menjadi pendorong di balik perubahan perspektif ini, bersamaan dengan perubahan pandangan secara bertahap di media mainstream dan persepsi publik.

Call Out Culture

Gen Z tumbuh di dunia di mana stigma negatif dianggap tidak dapat diterima. Contohnya adalah semakin banyaknya penggunaan istilah medis yang tepat terkait kondisi kesehatan mental seseorang. 

Generasi sebelum Gen Z seringkali lebih terbatas pada apa yang mereka ketahui tentang kesehatan mental pada apa yang dikatakan orang tua mereka, atau bagaimana satu istilah digunakan dalam masyarakat. 

Misalnya penggunaan istilah “orang gila” yang dulu jamak digunakan, kini beralih menjadi “orang dengan gangguan jiwa”. Penyebutan yang lebih spesifik seperti Skizofrenia, Post Partum Depression hingga gangguan Bipolar juga semakin lazim digunakan. 

Gen Z lebih terbuka tentang Kesehatan mental mengapa?

Apa yang Dapat Dipelajari Generasi Lain Dari Gen Z?

Ada cara pandang generasi yang lebih muda harus belajar dari generasi yang lebih tua, namun  dalam hal menjadi lebih terbuka tentang masalah kesehatan mental, generasi terdahulu harus belajar banyak dari Gen Z. 

Berikut ini adalah beberapa pelajaran berharga “untuk siapa pun” di generasi yang lebih tua dari Gen Z, bahwa:

1. Media Sosial Tidak Selalu Buruk

Gen X dan Baby Boomers kerap menganggap Internet dan dunia online sebagai gangguan negatif bagi generasi muda. Namun ini adalah perspektif yang keliru.

Generasi lain dapat belajar dari Gen Z bahwa keterkaitan dan interaksi online memungkinkan perluasan perspektif, toleransi terhadap perbedaan, dan penerimaan yang lebih besar terhadap masalah kesehatan mental secara umum.

2. Kita Perlu Belajar Lebih Terbuka 

Bagi mereka yang merupakan orang tua dari anak-anak Gen Z, anak-anak Anda kemungkinan besar sudah lebih terbuka daripada Anda dalam hal kesehatan mental.

Jadi, penting untuk mendengarkan mereka ketika mereka berbicara dengan Anda tentang masalah kesehatan mental mereka. Jangan mengabaikannya atau mengubah topik pembicaraan. Gen Z terbiasa berbicara secara terbuka tentang kesehatan mental mereka, dan mereka membutuhkan orang tua mereka untuk isu ini.

3. Screen time Adalah Koneksi

Bagi generasi sebelumnya, screen time identik dengan sikap cuek dan isolasi diri, namun Gen Z menggunakan waktu layar untuk membuat koneksi dan tidak merasa sendirian.

Generasi lain dapat belajar dari ini dalam hal memperluas perspektif mereka tentang apa yang dimaksud dengan persahabatan atau koneksi. Jangan mengabaikan pentingnya koneksi online di dunia yang semakin digital.

4. Kesehatan Mental seharusnya Tak Membatasi 

Generasi sebelumnya dari Gen Z mungkin telah menggunakan kesehatan mental atau penyakit mental mereka sebagai alasan untuk hidup terbatas.

Namun, Gen Z menyadari bahwa kesehatan mental hanyalah salah satu aspek kehidupan mereka, dan yang dapat ditingkatkan dengan bantuan profesional.

Pelajari bahwa merawat kesehatan mental tidak menunjukkan kelemahan Anda; sebaliknya, itu membangun kekuatan Anda.

5. Kita Perlu Aktif Dalam Menjaga Kesehatan Mental 

Terakhir, Gen Z telah mengajarkan generasi lain bahwa menjadi aktif dalam perawatan dan pemulihan Anda sendiri sangat penting untuk mengelola stres dan bergerak menuju apa yang Anda inginkan dalam hidup. 

Daripada menghindari masalah, menghadapinya dan mencari bantuan adalah strategi terbaik untuk mengelola kesehatan mental.

Pada akhirnya, kita semua bisa belajar banyak dari gen Z tentang “keterbukaan”. Khususnya terbuka terkait “kesehatan mental” yang belakangan ini sedang gencar dibicarakan. Ingat, menjadi orang tua adalah pelajaran seumur hidup — dan kita bisa belajar dari banyak sumber, termasuk dari anak-anak kita sendiri.

Dan, apakah saat ini Anda sedang berkutat dengan kesehatan mental? Jika benar, jangan ragu konsultasikan situasi yang sedang dialami saat ini pada Ahlinya melalui sesi konsultasi privat di Tanya Ahli school of parenting

Baca Juga:

  1. Benarkah Parenting 4.0 Dirancang untuk Gen Z?
  2. 6 Keterampilan Hidup Agar Anak Tak Kalah Saing dengan Robot
Bagaimana Menurut Anda?
+1
2
+1
0
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket