Memahami Toxic Sibling

Di dunia dongeng, hubungan saudara mungkin digambarkan sebagai hubungan yang tak terpatahkan, unik, khusus dan intim. Namun di kehidupan nyata, bisa saja tak demikian. Persaingan, rasa iri dan sakit hati mungkin saja pernah Anda alami dengan saudara karena banyak hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 

Jadi apa yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki hubungan dengan saudara?

Para ahli mencari tahu bagaimana caranya mencari jalan terbaik untuk mengenali perilaku toxic sibling, memperbaiki hubungan yang rusak. Beberapa hal berikut ini perlu Anda pahami terlebih dahulu. 

Tidak Semua Saudara Dekat 

“Persaudaraan itu rumit”, kata Shannon Thomas seorang pekerja sosial sekaligus terapis. Selama ini, masyarakat berharap bahwa kita perlu akur dengan saudara, terlebih jika saudara berjenis kelamin sama. Dari harapan inilah, saat kita tidak memiliki saudara dekat, kita mungkin malu mengakuinya kepada teman. 

Di sisi lain, Thomas menyebutkan bahwa kebanyakan kliennya merasa bersalah atas hubungan saudara kandung yang kurang sempurna. Pada sebuah survei dari Universitas Cambridge, terkait kerenggangan keluarga pada orang dewasa, fakta menunjukkan bahwa 68% peserta merasa malu setelah memisahkan diri dari anggota keluarga. Tak hanya itu, dari 807 peserta, 361 orang berpisah dengan saudara perempuan, 362 orang berpisah dengan saudara laki-laki, dan 118 orang berpisah dari keduanya. 

Dari survei tersebut, dapat dipahami bahwa pada dasarnya, tidak semua orang memiliki hubungan saudara yang dekat. 

Pertanyaannya kemudian, kapan suatu hubungan persaudaraan menjadi beracun (toxic sibling)? Dan bagaimana Anda tahu bahwa sudah waktunya menjauh sedikit dari saudara yang sudah banyak berbagi hidup?  

Parameter berikut ini bisa membantu Anda menilai pertanyaan tersebut: 

Nilai Kerusakan yang Terjadi 

Saudara yang beracun tidak hanya menjadi beban bagi Anda, tapi juga dapat menciptakan rasa sakit bagi anggota keluarga lainnya. Dan, sebenarnya tidak ada garis pasti kapan seseorang harus menjauh sebentar dari saudara kandungnya. Namun, beberapa pertanyaan berikut ini bisa membantu Anda mengobservasi seberapa beracun hubungan dengan saudara. 

  • Apakah Anda mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli terkait hubungan dengan saudara?
  • Sudahkah Anda berbicara kondisi ini dengan anggota keluarga lainnya? Jika Anda sudah berbicara tentang situasi ini, bagaimana pendapat anggota keluarga lain?
  • Apakah ada satu titik dimana Anda dekat dengan saudara? Jika benar, kapan tepatnya Anda mulai menjauh dari saudara? Dan apa yang menyebabkan kerenggangan ini?
  • Apakah saudara saudara pernah menyakiti Anda secara fisik maupun psikis?
  • Apakah saudara membuat Anda merasa tidak aman?

Dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut di atas, maka Anda akan mendapat gambaran yang lebih jelas tentang hubungan yang dimiliki dengan saudara Anda. Anda pun bisa berkonsultasi dengan ahli untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Ahli akan memberikan Anda pandangan objektif tentang situasi dan menyediakan alat untuk menangani saudara kandung yang mungkin mengalami masalah dengan diri mereka sendiri. 

Setelah mengobservasi hubungan dengan saudara dan menemukan kenyataan bahwa hubungan tersebut cenderung toxic sibling, maka lakukan beberapa hal berikut :

1. Komunikasikan Perasaan Anda — Apapun Konsekuensinya 

Jika Anda merasa bahwa hubungan persaudaraan Anda beracun, maka jangan segan mengkomunikasikannya. Khususnya jika hubungan menyebabkan Anda sering meragukan diri sendiri, mengganggu keputusan hidup Anda, terlebih jika menjadikan Anda sebagai ATM berjalan. Maka kini saatnya membicarakan hal ini dengan saudara. 

Anda bisa mengatakan, “aku tidak nyaman dengan perlakuanmu yang terus membuatku merasa (sebutkan perasaan Anda). Jadi, lebih baik kita menjauh sebentar mulai sekarang. “

Saudara Anda mungkin tidak merespon positif kejujuran Anda, namun dengan mengungkapkannya maka ini akan memberinya kesempatan untuk terbuka satu sama lain. Dengan begitu, Anda berdua mungkin akan memulai penyembuhan tanpa disadari.

2. Buat Rencana Bersama dan Lacak Kemajuan Anda 

Setelah Anda mengungkapkan perasaan Anda, inilah saatnya untuk melakukan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk mencoba dan mengubah hubungan menjadi lebih baik. Psikolog Lindsay Trent, PhD merekomendasikan untuk menulis sebuah jurnal agar Anda memiliki catatan nyata tentang langkah-langkah yang diambil dalam memperbaiki hubungan dengan saudara. Termasuk mencatat bagaimana usaha Anda tersebut membuahkan hasil terkait perubahan hubungan dengan saudara ke arah yang lebih baik. 

3. Tetapkan Batasan

Jika Anda sudah menceritakan perasaan Anda pada saudara dan respon yang diberikan tidak terlalu baik, bahkan cenderung negatif — maka kini saatnya menetapkan batasan pada mereka. Misalnya, jika saudara sering bergantung secara ekonomi pada Anda dan hal ini sangat merugikan keuangan pribadi maka tetapkan batasan pada mereka. Khususnya jika kebiasaan ini membuat saudara kurang bertanggung jawab atas keuangan pribadinya dan tidak belajar mengelola keuangan sendiri. Dengan menetapkan batasan yang jelas, Anda dapat memulai menyeimbangkan keuangan pribadi. 

Menetapkan batasan dengan saudara sendiri tidak mudah. Ini mungkin berarti Anda hanya bertemu dengannya di acara keluarga besar, Anda juga mungkin akan memberitahunya bahwa tidak lagi terlibat dalam percakapan dengan mereka terkait hal tertentu seperti keuangan atau saat mereka mulai melontarkan hinaan pribadi pada Anda. 

Menetapkan batasan mungkin sulit untuk dipertahankan, tapi pahamilah bahwa ini adalah hal terbaik untuk Anda. Hal ini juga bukan berarti Anda tidak menyayanginya. Bukankah lebih baik memberi batasan daripada terus membiarkan saudara memanfaatkan kehidupan Anda dan terus menahan kebencian padanya?  

4. Pahami bahwa Kadang, Berjarak itu Sehat

Kabar baiknya, kerenggangan saudara tidak berlangsung seumur hidup. Hubungan dengan saudara bisa sangat rumit, namun menetapkan batasan dan jarak demi kesehatan mental bukanlah hal yang berlebihan.

Nah, selama ini Anda sedang merasa tertekan atau selalu merasa tidak aman dan nyaman saat bersama dengan saudara? Jika benar demikian, mungkin saja Anda sedang mengalami toxic sibling. Untuk memperbaiki hubungan dengan saudara Anda, mari ikuti workshop online berikut ini. Klik poster untuk pendaftaran

Baca Juga:

  1.  Toxic Positivity = Racun Sebenarnya untuk Para Ibu Kelelahan
  2.  Toxic Parents : Apa dan Bagaimana Bahayanya?
Bagaimana Menurut Anda?
+1
20
+1
4
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket