Mengapa Anak Suka Memukul Teman?

Banyak orang tua yang merasa malu saat anak memukul anak lain di lingkungannya bahkan di sekolahan. Tak jarang, orang tua sering menyalahkan anak karena kondisi ini. Padahal, alih-alih menyalahkan karena kebiasaan memukul yang dilakukan oleh anak, orang tua wajib memahami pemicu dari kebiasaan ini.

Bisa jadi, ada alasan atau pemicu lain yang menyebabkan anak sering memukul atau melukai temannya. Beberapa alasan dan pemicu di bawah ini mungkin bisa membantu Anda untuk lebih memahami anak.

Berhubungan dengan Masalah Inderawi

Setiap anak memiliki tingkat sensitivitas inderawi (sensorik) yang berbeda-beda. Artinya, apa yang anak rasakan mungkin berbeda dengan apa yang dirasakan oleh anak-anak lainnya.

Misalnya ada anak-anak yang sangat sensitif dan memiliki kepekaan terhadap panca inderanya. Sehingga saat anak disentuh atau dikerumuni anak-anak lain, ia merasa sangat tidak nyaman. Perasaan tidak nyaman akibat masalah inderawi yang cukup sensitif inilah yang membuatnya memukul, mendorong atau melakukan hal lain yang bisa melukai temannya.

Alih-alih menyalahkan anak karena perilaku memukulnya, Anda bisa menanganinya dengan menghargai kebutuhan ruang bagi anak. Misalnya bantu anak terhindar dari kerumunan anak-anak lainnya, atau mengeluarkan anak dari situasi yang terlalu merangsang sensoriknya.

Pemicu lain yang menyebabkan anak memukul teman, mungkin karena anak yang justru membutuhkan lebih banyak input sensorik. Akibatnya, perilaku memukul atau atau melukai teman, merupakan caranya untuk mengeksplorasi sensasi “sentuhan”. Beberapa contoh tindakan yang dilakukan oleh anak yang butuh lebih banyak input sensorik adalah suka mencubit, bergulat dan meremas.

Nah, daripada terus menyalahkan anak karena kondisi ini, Anda bisa segera berkonsultasi dengan ahli medis untuk segera dilakukan penanganan atau terapi khusus.

Penasaran

Beberapa anak mungkin penasaran terhadap sesuatu, termasuk penasaran terhadap teman yang memiliki reaksi cukup besar. Misalnya, jika teman anak anda seringkali menangis bahkan karena hal yang sepele. Lalu anak anda merasa penasaran dengan reaksi temannya tersebut dan mulai melakukan berbagai hal termasuk perilaku yang bisa melukai temannya.

Mungkin di dalam hati, anak bertanya-tanya, kira-kira apa saja ya yang bisa membuat dia menangis? Apa yang terjadi jika saya menggunakan satu jari untuk mendorong dia? Lalu, apakah dia juga akan menangis jika saja menggunakan seluruh kekuatan saya untuk mendorongnya?

Sebagai orang tua, kita perlu sadar bahwa rasa penasaran anak memang sangat wajar terjadi. Kondisi ini akibat dari perkembangannya eksplorasinya terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya. Untuk itu, alih-alih menyalahkan anak karena kebiasaan anak memukul teman, keluarkan ia dari situasi tersebut. Ajak anak melakukan aktivitas lainnya, sehingga rasa penasarannya bisa disalurkan pada hal yang lebih bermanfaat.

Pahami pemicu anak suka memukul teman

Penuh Energi

Adakalanya anak penuh dengan energi, sehingga bisa membuat mereka melakukan hal yang bisa merusak atau melukai orang lain. Anda perlu memahami, kapan saja anak memiliki banyak energi.

Beberapa anak mungkin memiliki banyak energi setelah seharian berada di dalam rumah. Beberapa yang lain mungkin memiliki banyak energi setelah tidur siang. Untuk itu, salurkan energi anak dengan aktivitas yang lebih positif, misalnya berolahraga.

Anda bisa membawa anak berlarian di taman atau bersepeda santai di sekitar lingkungan rumah. Anda juga bisa mengajak anak melakukan hal lain yang disukainya, misalnya bernyanyi atau sekedar melompat-lompat. Tentunya, hal ini lebih baik daripada sekedar menyalahkan anak karena kebiasaan memukul yang sering dilakukannya bukan?

Komunikasi

Perilaku suka memukul atau melukai orang lain bisa juga disebabkan karena kendala komunikasi. Anak yang berusia terlalu dini, belum memiliki kemampuan bahasa yang baik. Hal inilah yang membuat anak kadang tidak mampu menyampaikan apa yang diinginkan.

Akibatnya, anak menyampaikan pendapatnya dengan cara lain, misalnya memukul atau melukai orang lain. Langkah ini dilakukan anak untuk mendapatkan perhatian dari orang lain, misalnya orang tua, guru maupun orang-orang disekitarnya.

 

Anak-anak yang suka memukul dan menyakiti orang lain memang membuat orang tua sangat khawatir. Namun, sikap menyalahkan anak karena kebiasaanya yang suka memukul bukanlah jalan yang tepat. Orang tua wajib memahami pemicu perilaku anak yanh suka memukul ini. Baru kemudian, lakukan beberapa langkah tepat untuk mengatasi anak yang suka memukul dan melukai teman.

Baca juga:

    1. Mengatasi Anak yang Suka Memukul dan Melukai Teman
    2. Saat Anak Dilanda “Badai” Emosi Negatif
Bagaimana Menurut Anda?
+1
8
+1
6
+1
1
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket