Perasaan vs Emosi Apa Bedanya?

05 Maret 2021

Orang sering menggunakan “perasaan” dan “emosi” secara bergantian, dan meskipun keduanya adalah sifat manusia, ada beberapa perbedaan di antara keduanya yang mungkin tidak Anda ketahui. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari cara membedakan antara perasaan vs. emosi dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja pikiran manusia.

Apa itu Emosi?

Emosi berasal dari daerah subkortikal, amigdala, dan korteks prefrontal ventromedial, yang menyebabkan reaksi biokimia terjadi dan mengubah keadaan fisik kita.

Anda mungkin pernah mendengar respon “lawan-atau-lari”, di saat menghadapi bahaya atau peristiwa yang membuat stres. Anda akan mengalami gejala kecemasan, seperti jantung berdebar kencang atau berkeringat. Ini adalah bentuk emosi dasar, dan tertanam kuat dalam kode genetik manusia karena telah membantu kita bertahan hidup sebagai spesies. 

Namun, kita juga bisa mengalami emosi serupa saat diberi penghargaan atau hanya dengan berinteraksi dengan lingkungan tempat kita tinggal.

Karena emosi pada dasarnya adalah reaksi neurokimia dari suatu stimulus, mereka juga dianggap tidak sadar dan naluriah. Namun, Anda dapat membawa emosi ini ke dalam kesadaran melalui psikoterapi.

Menurut psikolog Paul Ekman dan Wallace Friesen, ada enam emosi dasar yang dapat dialami semua manusia, yaitu:

1. Kebahagiaan

2. Kesedihan

3. Takut

4. Jijik

5. Marah

6. Heran 

Hal itu ditentukan berdasarkan penelitian terhadap suku Fori yang terisolir di Papua Nugini pada awal tahun 1970-an. Saat disajikan dengan gambar wajah yang terkait dengan emosi ini, anggota suku dapat dengan benar mengidentifikasi emosi mereka yang sesuai. 

Setelah itu, mereka melanjutkan penelitian emosi dengan mengambil gambar Fori yang melakukan ekspresi wajah ini dan menunjukkannya kepada budaya lain di seluruh dunia, dan hasilnya persis sama.

Selain enam emosi dasar dan ekspresi wajah universal ini, sering kali ada suara yang menyertainya. Misalnya, jika dihadapkan dengan sesuatu yang berbau busuk, manusia akan membuat reaksi wajah jijik yang biasanya dipasangkan dengan suara “yuck” atau sesuatu yang serupa untuk menyatakan bahwa mereka tidak suka. Ini dikenal sebagai sinyal universal manusia. 

Contoh lain dari sinyal emosional universal adalah tersenyum dan tertawa. Senyum dan tawa adalah dua hal yang sering dipasangkan bersama, dan pada dasarnya terlihat di semua budaya.

Namun, tidak setiap orang harus menunjukkan tanda-tanda ini; orang masih bisa memiliki emosi secara internal, tanpa menunjukkannya secara fisik kepada orang-orang di sekitar mereka.

Meskipun demikian, hal-hal ini tetap penting dalam interaksi manusia dan membentuk hubungan satu sama lain.

Apa itu Perasaan?

Berbeda dengan emosi, perasaan berasal dari wilayah neokortikal otak, dan merupakan reaksi terhadap emosi. Perasaan terbentuk ketika otak Anda memberi makna pada pengalaman emosional yang Anda alami.

Karena perasaan didasarkan pada pengalaman emosional, perasaan dapat sepenuhnya subjektif dan berbeda dari orang ke orang. Misalnya, Anda bisa merasa bahagia atau marah, merasa sedih, atau Anda merasa jijik.

Perasaan bisa menjadi lebih spesifik daripada respons emosional ini, dan juga bisa muncul dari reaksi fisik Anda terhadap berbagai hal. 

Rasa sakit dan lapar adalah beberapa contohnya. Jika Anda terluka, Anda bisa merasakan sakit, atau jika Anda belum makan sepanjang hari, Anda pasti akan merasa lapar di beberapa titik.

Semua ini menunjukkan bahwa perasaan adalah sesuatu yang diperhatikan di tingkat sadar, dan menurut Antonio Damasio, yang merupakan profesor Neuroscience di University of Southern California, perasaan adalah pengalaman mental dari keadaan tubuh dan muncul saat otak Anda menafsirkan alam bawah sadar.

Tidak seperti emosi, perasaan sepenuhnya disadari, dan inilah salah satu perbedaan utama di antara keduanya. Meskipun keduanya adalah konsep yang terpisah, seperti yang Anda lihat, keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.

cara membedakan perasaan dan emosi

Bagaimana Perasaan dan Emosi Berhubungan

Otak Anda harus memberi makna pada emosi ini untuk menciptakan perasaan, tetapi otak Anda juga bisa sebaliknya, tergantung pada pengalaman yang Anda hadapi.

Misalnya jika Anda menderita arachnofobia, atau ketakutan pada laba-laba. Anda mungkin memiliki pengalaman negatif dengan laba-laba dan sejak itu merasa takut atau terancam olehnya — pada saat yang sama, Anda mengalami pengalaman emosional, seperti rasa takut atau jijik.

Bahkan, saat Anda hanya memikirkan laba-laba saja – tanpa bertemu dengannya, dapat memicu respons emosional di otak. Kondisi ini kemudian secara otomatis membuat Anda merasa tidak nyaman karena pikirannya telah membuat asosiasi antara rangsangan tersebut, emosi, dan perasaan.

Emosi Anda juga dapat memengaruhi perilaku terhadap berbagai hal, dan hal ini memungkinkan perasaan terhadap hal itu tetap ada. 

Anda dapat secara aktif mencoba menjauh dari laba-laba atau menghindari memikirkannya untuk mencegah respons emosional yang tidak diinginkan, tetapi ini bisa menghasilkan lebih banyak ketakutan. 

Demikian pula, perasaan Anda dapat menyebabkan Anda mengejar sesuatu karena Anda mengharapkan respons emosional yang positif.

Namun, emosi cenderung bersifat sementara, dan seperti yang disebutkan sebelumnya, perasaan dapat menjadi lebih bertahan dan orang mungkin bahkan tidak sepenuhnya memahami alasannya. Ini dapat menciptakan siklus emosi yang menciptakan perasaan negatif, yang kemudian menimbulkan lebih banyak emosi. 

Karena emosi dan perasaan memiliki dampak yang signifikan pada perilaku, hal itu dapat sangat memengaruhi cara Anda berinteraksi dengan dunia, dan ini dapat menyebabkan orang-orang mengadopsi perilaku yang tidak sehat atau sehat.

Karena mereka membentuk perilaku Anda, menyadari emosi ini dan sepenuhnya memahami perasaan Anda akan diperlukan untuk membuat perubahan apa pun.

Membuat Perubahan Positif: Memahami Emosi & Perasaan Anda

Perasaan Anda tampak jelas bagi Anda, dan dapat dengan mudah dijelaskan atau diukur, tetapi karena emosi sifanya di bawah sadar, Anda perlu bekerja keras untuk menyadarinya; namun, menyeimbangkan keduanya akan sangat penting untuk mengubah pikiran dan perilaku.

Untuk melakukan ini, Anda perlu mengembangkan kesadaran, dan ada beberapa cara untuk melakukannya, tetapi salah satu cara paling mudah untuk melakukannya adalah dengan memperhatikan sensasi fisik, seperti detak jantung atau suhu. 

Nyatanya, sensasi fisik ini adalah satu-satunya cara agar emosi benar-benar dapat diukur. Misalnya, pelebaran pupil melalui pelacakan mata, detak jantung dengan elektrokardiografi (EKG), atau hanya ekspresi wajah, dapat memberi kita pengukuran emosi yang objektif, karena itu adalah reaksi tubuh. 

Saat Anda mengembangkan kesadaran untuk emosi dan perasaan Anda, Anda dapat menavigasi dunia di sekitar dengan lebih bebas. Anda dapat mencari tahu penyebabnya, membuat pemikiran sadar, dan kemudian dapat mengambil tindakan sesuai keinginan. Tak hanya itu, Anda juga dapat memilih untuk menanggapi atau bereaksi, atau dapat juga mengabaikan berbagai hal — ini membantu Anda memimpin gaya hidup yang lebih positif serta merasa lebih damai.  Meskipun demikian, semua ini akan membutuhkan latihan.

Untuk mengeluarkan emosi menjadi kesadaran, Anda dapat bekerja sama dengan konselor atau terapis yang dapat membantu meningkatkan kesadaran emosional diri sendiri. Di Tanya Ahli School of parenting, profesional berlisensi dapat membantu Anda secara online .

Selain memiliki rasa kendali atas diri sendiri, Anda juga akan mampu memahami orang lain dengan lebih baik dan membantu orang di sekitar Anda. 

Perasaan dan emosi, kedua konsep tersebut terkadang salah digunakan sebagai sinonim atau tercampur satu sama lain.

Mempelajari perbedaan antara perasaan vs. emosi dapat sangat bermanfaat untuk memahami dan meningkatkan kesehatan mental Anda. Semoga artikel ini membantu memperjelasnya untuk Anda, sehingga Anda berpotensi mengubah hidup menjadi lebih baik.

Baca Juga:

  1. Ada yang Salah dengan Saya, Tapi Apa?
  2. Mau Marah? Coba Cara Ini agar Tidak Darah Tinggi
Bagaimana Menurut Anda?
+1
1
+1
2
+1
0
Share with love
Member Premium SOP Member Premium SOP

Gabung Member Premium

Mulai perjalanan memahami emosi diri dan keluarga

Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun

Gabung Sekarang

Sudah Member Premium? Masuk Di Sini

Contact Us School of Parenting
×

Info Masa Keanggotaan

Perpanjang Paket