Tentang Acara
Baru-baru ini, ada sebuah kejadian seorang anak SD yang depresi dan meninggal karena mengalami perundungan di sekolah. Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran kita bersama. Masa yang seharusnya digunakan oleh anak-anak menuntut ilmu dan mengembangkan berbagai keterampilan justru digunakan untuk berkutat dengan emosi-emosi lainnya hasil dari perundungan oleh teman sekolah.
Mengapa anak sepolos itu bisa melakukan perundungan? Merujuk pada tahap psikososial anak oleh Erik Erikson, apakah betul perundungan terjadi karena anak 'gagal' di tahap perkembangan inisiatif vs rasa bersalah, sehingga ia bingung membedakan perilaku terpuji vs tercela?
Yuk bersama kita belajar mengenai alasan dibalik perundungan dan hubungannya dengan perkembangan anak di Bedah Buku Parenting No Drama.
Siapa yang Mengikuti Bedah Buku ini?
- Semua orang tua dan calon orang tua yang ingin memahami fenomena bahaya geng bawang dan bullying.
- Semua guru dan pendidik yang ingin memahami fenomena bullying di sekolah.
Apa yang Dibahas?
- Apa yang menyebabkan fenomena geng bawang dan bullying sering dialami oleh anak-anak di sekolah?
- Seberapa bahaya fenomena geng bawang dan bullying ?
Siapa yang Mengisi Bedah Buku Ini?
Bedah Buku ini diisi oleh Maria Stephanie Gunandar, M.Psi., Psikolog seorang psikolog klinis lulusan Magister Psikologi Profesi Universitas Gadjah Mada. Beliau merupakan konselor di PPT Seruni Kota Semarang yang bernaung di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Semarang & Kanna Counseling, serta merupakan Mitra Ahli School of Parenting. Serta dipandu oleh Lusy Sutedjo, Co-Founder School of Parenting.
CATATAN PENTING
- Pendaftaran ditutup pada 19 Agustus 2022
- Pastikan Anda memasukkan email dan nomor WhatsApp yang benar untuk proses komunikasi
- Silahkan cek email Anda setelah melakukan pendaftaran
- Harap bergabung ke WAG peserta melalui link yang tertera di email
