Remaja cenderung memilih untuk menyimpan sendiri apa yang mereka rasakan. Hingga akhirnya remaja sering merasa sungkan untuk mengekspresikan emosinya, baik kepada orang tua maupun orang lain. Padahal sangat penting bagi remaja untuk memiliki sikap asertif. Dengan sikap asertif, mereka akan mampu mengungkapkan perasaan dan emosinya secara jujur. Jika mereka tidak bersikap asertif, mereka akan kehilangan hak-haknya dan selalu ada di bawah kuasa orang lain.

Semua orangtua terutama yang memiliki anak remaja dan orangtua yang ingin belajar melatih anak untuk membangun komunikasi asertif.

- Apa yang dimaksud dengan asertif?

- Apa perbedaan perilaku agresif dan asertif?

- Apa saja manfaat sikap asertif pada remaja?

- Faktor apa saja yang berpengaruh pada perilaku asertif remaja?

- Bagaimana tips untuk menanamkan perilaku asertif pada remaja?

Workshop ini diisi oleh Eunike Karina Nadine Matitaputty, M. Psi., Psikolog, seorang Psikolog Pendidikan lulusan Magister Profesi Psikologi Universitas Indonesia. Beliau merupakan seorang Konselor di salat satu sekolah internasional dan Mitra Ahli School of Parenting.