Anak tunggal juga memiliki beban dan ekspektasi dari orang tua, pahami yuk!
Jumlah Video
5 Video
Total Durasi Kelas
47 Menit
Pengantar
Materi Kelas
Dengan perubahan tren keluarga modern saat ini banyak pasangan memutuskan untuk memiliki satu anak saja dalam keluarga. Bila pada masa lalu, anak Tunggal sering diprediksi bertumbuh menjadi sosok yang manja, self-centered, dan lemah. Karena anak Tunggal sering digambarkan menjadi pusat semesta orang tuanya dan tidak perlu berbagi perhatian orang tua dengan saudara lain.
Namun di lain pihak, menurut beberapa pengakuan dari para anak Tunggal yang sudah menjadi remaja, dewasa awal dan dewasa : mereka merasakan beban ekspektasi yang besar dari kedua orang tuanya (menjadi satu-satunya tumpuan harapan), mereka tidak dapat berbagi perasaan dengan saudara sekandung saat kedua orang tua terlibat konflik atau mengalami masalah – dan sering seolah terjepit di antara kedua orang tua, merasakan kekuatiran yang jauh lebih besar bila orang tua sakit, dan merasakan stres yang harus dipikul sendiri dalam merawat orang tua yang sudah lanjut usia.
Lalu bagaimana dinamika lain seorang anak tunggal? Seperti apa dampak saat dewasa dan bagaimana memulihkan luka anak tunggal? Selengkapnya ikuti Kelas Video Belajar berikut!
Psikolog Kinis lulusan Magister Profesi Psikologi Universitas Gadjah Mada. Beliau memiliki banyak pengalaman sebagai narasumber terkait tema tumbuh kembang anak dan kesehatan mental.
Ulasan setelah bergabung di kelas Beban Mental Anak Tunggal
Belum ada ulasan
Diskusi tentang kelas Beban Mental Anak Tunggal
Belum ada diskusi
Rp 300.000
Ganda Mery Y Simatupang, M.Psi., Psikolog
Aku dan Anakku 5-10 Tahun
Anak Tunggal Manja?
01 Juni 2022
Nikmati akses Kelas Video Belajar kapanpun & dimanapun
Gabung SekarangSudah Member Premium? Masuk Di Sini